Ikuti Gerakan Mematikan Listrik Selama Satu Jam di Masa Pandemi

Bergabunglah dengan jutaan orang di seluruh dunia dalam salah satu gerakan terbesar di dunia untuk alam dengan mematikan lampu di rumah selama satu jam pada Sabtu, 28 Maret 2020 pukul 20:30 waktu setempat!

Di masa-masa sulit ini, kita harus terus menjaga satu sama lain dan satu rumah yang kita miliki bersama, meningkatkan kesadaran tentang pentingnya alam – sistem pendukung kehidupan kita. Sudah bertahun-tahun saya ikut Earth Hour dengan mematikan lampu selama sejam. Kali ini rasanya lebih syahdu karena semua orang #dirumahaja.

Bumi butuh istirahat. Alam butuh dukungan kita semua untuk selalu dijaga kelestariannya. Mungkin dengan tidak menggunakan listrik sesaat bisa membuat kita berpikir betapa indahnya alam ini dan menyadari apa yang selama ini ada tapi tidak pernah kita perhatikan. Ada yang pernah ikutan Earth Hour? Coba kasih usul ngapain aja sejam tanpa lampu!

Banda Neira Maluku

Pada 2015 pemerintah menetapkan “10 Destinasi Prioritas” pariwisata atau yang disebut sebagai “10 Bali Baru”. Namun saya punya destinasi versi sendiri yang saya sebut sebagai “10 Destinasi Bukan Prioritas”.

Salah satunya adalah Kepulauan Banda seperti di gambar inj. Sebelum pertengahan abad ke-19, Banda adalah satu-satunya tempat di dunia yang menumbuhkan pohon pala sehingga diperebutkan oleh bangsa Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris. Atas alasan itu pula, Lari, salah satu pulau di Banda, dibarter dengan Manhattan di New York! Kalau kalian memilih destinasinya, apa aja kira-kira?

Trench Town

Saya datang jauh-jauh ke Jamaika karena saya penggemar berat Bob Marley! Selain mengunjungi rumah terakhirnya di Kingston, saya pergi ke tempat kelahiran musik reggae di Trench Town dimana dia belajar bermain gitar dan menulis lagu “Three Little Birds”.

Ada yang tau lagu itu nggak?Kisah lengkapnya tentang Jamaika dan 21 negara lainnya ada di buku “The Naked Traveler: 1 Year Round-the-World Trip”. Etapi, Bob Marley dan Jamaika identik dengan apa hayo? Kalo lo mikir sama dengan apa yang gue pikir, baca deh di blog terbaru berjudul “Tinker Bell Kenthir” di naked-traveler.com.

Laut Menghasilkan Oksigen Lebih Banyak Daripada Hutan

Tahukah kamu laut menghasilkan OKSIGEN lebih banyak daripada hutan? Ya, bisa mencapai 80%. Itu salah satu alasan kita harus benar-benar menjaga laut kita. Satu slogan yang sering kita dengar: TERUMBU KARANG adalah RUMAH IKAN. Dan itu memang benar.

Hilangnya terumbu karang akan merontokkan keseluruhan kehidupan di laut. Tahun 2010 saya pernah meliput dan memotret transplantasi terumbu karang di satu lokasi di Bali. Pelaksanaannya melalui proses research yang mendalam disertai para ahli.

Tak lama setelah itu, banyak dan sering saya dengar event “penanaman” terumbu karang di berbagai wilayah di Indonesia. Sering pula saya menyaksikan betapa usaha pengembangbiakan corals itu berakhir dengan menambah SAMPAH di laut karena dilakukan tanpa persiapan dan penelitian oleh para ahli.

Ketika pertama kali saya diperkenalkan dengan kegiatan Sheba®️, bagian dari Mars Pet Care bersama masyarakat lokal di Bontosua, Sulawesi, saya kembali memiliki harapan bahwa ada pihak yang serius melakukan restorasi terumbu karang.

Didukung para ahli di bidangnya, mereka berhasil merestorasi terumbu karang di sekitar pulau dari 5% menjadi 55%, yang disertai dengan peningkatan habitat ikan hingga 300%. Kini instalasi terumbu karang yang membentuk tulisan HOPE itu bisa kita lihat lewat Google Earth.

KAMU…. ya KAMU juga bisa ikut mendukung kegiatan ini dengan cara yang sangat mudah: tonton dan share video “THE FILM THAT GROWS CORAL” di Youtube Shebahopegrows. Karena setiap hasil dari views akan digunakan untuk restorasi terumbu karang. Filmnya juga keren. Cara yang MUDAH untuk ikut melindungi LAUT KITA.

KAGET SAYA ketika membaca salah satu definisi “karang” dalam KBBI (online). Lebih kaget lagi ketika mencari kata “koral”. Kedua kata itu didefinisikan sebagai TUMBUHAN laut.

Tidak aneh kalau banyak orang akan melihat sebagian besar yang tampak dalam foto ini adalah tumbuhan ataupun bunga. Padahal sebagian besar (mungkin semua) di foto ini adalah kelompok binatang. Mereka tidak berfotosintesa.

Ini hanyalah salah satu contoh kecil bagaimana bahasa yang digunakan untuk habitat laut banyak yang tidak tepat. Kalau kamu menemukan kasus-kasus serupa, bagikan di komentar ya. Kamu bisa juga tag teman kamu yang mungkin tertarik soal informasi ini. Lakukan supaya lebih banyak orang mencintai laut.

Trip Wisata ke Negara Sakura yaitu Jepang

Pertama kali mengunjungi Hakodate, kali ini dengan @jalan2kejepang dan gue dateng di season yang tepat, pas musim dingin gini semua putih-putih jadi cakep banget liat ke mana saja, plus banyak jalanan di Hakodate di mana kita bisa melihat jalan, rumah-rumah, gedung- gedung, laut dan gunung sekaligus! Pas musim dingin gini cakep gila sih.

Btw walaupun udah musim dingin, kali ini ga gitu dingin (baca: dingin tapi ga sedingin yang gue bayangin, hari ini sekitaran 0-4’C dan memang taun ini cuacanya lebih “hangat”, dan kata orang lokal sini, salju tahun ini kaya cuma 10-20% salju biasanya.

Jadi inget pas musim gugur kemaren ke Jepang juga bingung karena cuacanya masih anget, begitulah sekarang musim berubah, cuaca ga bisa diprediksi, tapi ya nikmatin aja cuaca yang ada klo lagi trip, jangan dibawa pulang malah bikin dapet cuaca jelek lho , jangan lupa klo kita juga yang berkontribusi sama perubahan di dunia ini, mari lakukan upaya sekecil apa pun untuk memberikan yang terbaik bagi bumi.

Onuma Park, Hokkaido

Seru banget main salju di Taman Onuma yang terletak di Hokkaido ini. Ada banyak yang bisa dilakukan seperti membuat bola – bola salju ataupun membuat snowman.

Tadinya pengen foto ala lempar snowball kaya Febrian, hasilnya malah jadi menabur ketombe, inipun dah foto paling sukses, sisanya salju nutupin muka semua. Btw, yang di belakang ini danau tapi karena winter jadi bekuu dan tertutup salju semua, ikan-ikannya apa kabar ya?

Hirosaki

Selama ini ke Jepang belom pernah ngerasain festival, sering liat foto dan videonya sih, kayanya seru, misalnya Hirosaki Neputa Festival di Aomori. Festival ini adanya pas musim panas dan ada banyak banget neputa berbagai ukuran (lampion besar yang diarak keliling pas festival).

Karena pas winter tentu saja gada festival, tapi kita bisa liat langsung neputa yang dipake plus ngerasain dikit kemeriahannya di Tsugaru-han Neputa Mura, plus foto-foto dong pastinya, bajunya ini bisa dipake gratis kok, pinjem ya, jangan dibawa pulang.

Rekomendasi Hotel dan Hidden Gem di Lombok

Ini adalah rekomendasi tempat tinggal di lombok sekitaran daerah Senggigi. Seperti namanya, stay di Jeeva Santai Villas bener-bener santai karena extremely quite & private — hanya 14 villa aja dengan sekeliling penuh hijau-hijauan yang bikin teduh + pemandangan langsung ke laut.

Pilihan tepat banget kemarin ngajak istriku + Izzu staycation di sini. Tempat dan suasananya pas banget untuk keluarga ataupun pasangan. Ada beberapa type kamar, dari type garden view, beach front, sampai room with private pool. Kemarin booking kamar garden view tapi dengan baik hatinya diupgrade ke room beach front (jadinya dekat ke pool, resto, dan menghadap langsung ke laut).

-Menghadap ke barat, jadinya bisa langsung nikmatin sunset dari kamar, pool, ataupun resto. Terus bisa turun ke pantainya pas surut air laut walaupun type yang berbatu.
-Adult only (18+), bisa jadi catatan jika kalian berencana stay di sini. Tapi selama pandemi peraturannya diubah jadi tamu dengan anak-anak bisa menginap juga di sini.

Overall puas & nyaman banget stay di Jeeva Santai Villas, lengkap dengan semua staff yang helpful & friendly. Ada yang punya rencana liburan ke Lombok? Coba mention siapa yang mau kalian ajak :’

Oh iya, kalian bisa booking hoteo via Tiket.com karena banyak banget pilihan promo. Baru tau juga ada promo khusus ulangtahun disc sampai 500k. Lumayan banget kan. yok yang lahir di bulan Agustus, dicek promonya!

NEW HIDDEN GEM IN LOMBOK

-SUNKISSED POOL CLUB

Ada hidden gem baru nih di Lombok. Lokasinya ada disekitar Bukit Melase, Batu Layar, Lombok Barat. Karena berlokasi di bukit, hidden gem satu ini cocok banget untuk kalian dan orang kesayangan kalian menikmati indahnya sunset.

Seperti namanya, tersedia pool untuk berenang atau sekedar menikmati momen bersama teman/keluarga dengan view yang menyegarkan mata. Sunkissed Pool club juga menjual banyak pilihan makanan-minuman (western, asian, light meal juga ada) dan surprisingly rasanya cocok di lidah dengan harga cukup affordable$-$$. Oh iya, Jumat-Minggu buka mulai 08.00 untuk breakfast, juga tiap hari Minggu ada live music.

15-20 menit dari kota Mataram / Senggigi. Gak terlalu jauh, so bisa jadi pilihan buat sekedar duduk-duduk manis menjelang sunset atau buat kerja pun enak suasananya.

Mengeluh Tentang Kerjaan Sangat Tidak Etis

Di Indonesia ada jutaan orang yang bekerja dengan orang lain dan makan dari hasil upah pekerjaan. Ada yang menjadi karyawan, ada yang menjadi buruh lepas, pekerja tidak tetap, dan masih banyak jenis pekerjaan lainnya yang membuat kita diupah oleh orang lain.

Mirisnya adalah, banyak sekali orang yang bekerja terutama sebagai karyawan di perusahaan sangat suka mengeluh tentang pekerjaannya. Ada saja hal yang dijadikan masalah seperti pekerjaan yang banyak, lingkungan kerja, gaji tidak sesuai, jam kerja yang terlalu menyiksa, dan lain – lain.

Bahkan keluhan tersebut seringkali diekspresikan melalui status dimedia sosial yang mana terkesan sangat tidak etis dan tidak profesional. Apabila sedang berada di dunia profesional, kontrol lah diri anda.

Jangan Mengeluh Tentang Pekerjaan

Selama kita jadi orang upahan, selama kita dapat bayaran dari orang jangan pernah ngeluhin kerjaan kita. Gak peduli betapa sulit, capek, ngabisin waktu. Mungkin kita ngerasa kurang dibayar, kurang diapresiasi, pokoknya jangan pernah mengeluhkan soal pekerjaan kita.

Karena yang pertama, ada jutaan teman – teman kita yang nganggur di Indonesia dan kita ngeluh adalah hinaan buat mereka. Kedua, gak peduli seberapa buruk kerjaannya, ya itu piring makan kita. Kalau kita ga senang sama makanan di piring itu, antara kita bilang sama yang ngasih makan, atau pindah piring. Karena ngeluhin kerjaan tapi gak ngapa – ngapain itu ibaratnya seperti ngeludahin makanan tetapi tetap di makan.

Mengeluh itu manusiawi. Akan tetapi, milikilah batasan untuk mengeluh. Tidak seharusnya semua yang dilakukan anda keluhkan. Cara yang paling mendasar agar tidak sering mengeluh adalah sering – sering bersyukur. Ada banyak orang yang  hidupnya tidak seberuntung kita dan masih dapat tersenyum dan tertawa bahagia.

Disaat kamu masih bisa membaca tulisan inipun berarti kamu punya handphone dan kuota. Dimana banyak orang di Indonesia yang bahkan ponselnya saja belum bisa mengakses internet. Pernahkah kamu menyadari hal tersebut? Masih bisakah kamu mengeluh di saat orang lain yang hidup lebih susah masih dapat bersyukur?

Pulau Jawa Memiliki Banyak Trek Mendaki Seru

Mendaki gunung merupakan sebuah hobi yang tidak dapat dilakukan oleh semua orang. Banyak dari orang yang belum mengetahui esensi mendaki gunung. Namun, biasanya para traveler melakukan pendakian sudah pasti akan menjadi ketagihan. Trekking merupakan suatu kegiatan yang dapat membuat kita sebagai manusia belajar arti lebih tentang kehidupan.

Perjalanan Gunung Argupuro

Perjalanan 6 hari di Argopuro. Semua berdasarkan hasil diskusi kembali team the slacker hiker pada suatu malam yang cerah di Cikasur. Mulai dari hasil riset Catatan Perjalanan Argopuro yang pernah kita pelajari (dgn waktu tempuh yang variatif dr berbagai macam sumber), data GPS yang kami dapat from point to point sebagai acuan estimasi jarak dan waktu, dokumentasi video yang tidak sedikit, serta harus menghindari jalan malam selama perjalanan.

Akhirnya kami memilih 5 campsites : Mata Air 2, Cikasur, Cisentor, Sabanah Argopuro, dan Danau Taman Hidup. Dengan waktu tempuh rata-rata perhari 5-6 jam. Mungkin sebagian orang ingin mendapatkan record tercepat dari Baderan – Bremi, akan tetapi beda bagi kami. Iya, rasanya ingin memberhentikan waktu karena Argopuro terlalu cantik untuk ditinggalkan begitu cepat.

Ada rasa berat ketika harus melangkah dari Puncak Argopuro untuk melanjutkan ke Danau Taman Hidup. Ada kisah tertunda yang selalu bercerita sepanjang perjalanan. Ada rasa gusar yang kerap bertanya, will I ever see Her again?

Gunung Prau

Gunung Prau memang terkenal sangat padat akan pendaki terutama ketika weekend, tapi kali ini pada pendakian perdana saya ke Prau (akhirnya setelah beberapa tahun menjadi gunung impian), saya memilih lewat jalur sisi TENGGARA yang cenderung lebih sepi, asri, dan sudah diresmikan oleh PERHUTANI sejak Juni 2017, yaitu jalur IGIRMRANAK.

Jalur ini memiliki puncak yang bernama ROTODOWO (3 jam) yang memuat sekitar 10 tenda dan masih harus berjalan sekitar 1 jam untuk sampai puncak. Kalo saya pribadi sih, lebih pilih camp di Rotodowo karena tidak terlalu padat dan tetap mendapatkan signature view dari Prau. Oiya, kalian juga bisa nyobain flying fox di Basecamp Igirmranak dengan membayar 10rb saja.

Indonesia Timur Selalu Miliki Tempat Wisata Indah Tak Terduga

Hampir 4 tahun yg lalu, kami mengunjungi salah satu pulau kecil yg tak lebih dari 30 menit untuk mengelilinginya. Pulau tersebut bernama pulau Kenawa yang terletak di Sumbawa Barat.

Pagi itu sangat indah. Peralihan musim di bulan Juli, membuat gradasi padang rumput yg memukau, hijau menuju oranye. Berkendara dari Bali dgn menggunakan ‘scooter’, menyebrangi 3 pelabuhan, perjalanan ini dimulai bersama teman terdekat, mereka yg hanya ingin berbagi canda tawa, tanpa beban, semuanya terasa terlalu indah untuk jadi kenyataan.

A day to remember. Aku yakin kita semua merindukan masa masa bersenang senang tanpa batas, tidak takut akan bahaya virus yg mengintai, bebas bepergian dengan senyuman.

Pernahkah kamu melihat pohon menari ini di Sumba? Indonesia bagian Timur memang memiliki banyak tempat dan destinasi menarik untuk dituju. Pohon pohon bakau kerdil yg sangat fotogenic ini sempat viral dan menjadi mangsa para turis yg haus akan eksistensi di dunia maya. Banyak dahannya yg sempat patah. Padahal untuk tumbuh butuh waktu bertahun tahun.

Hutan bakaunya memang kecil, tapi jika sunset menyapa, langit seolah menari sendu memancarkan keelokannya, memantulkan bayang bayang para penari kerdil ini, mistis nan eksotis. Traveling terkadang membawa kita ke dalam sejengkal memori yg unik, terjebak dalam tanda tanya oleh rasa haus akan guru terbaiknya — pengalaman.

Rasa penasaran membawaku ke sebuah pelosok negeri gajah putih bernama Chiang Khong. Lintas batas negara dgn Laos yg membentang oleh garis imajiner sungai Mekong.

Well, aku sendiri gak pernah menyangka bisa menginjakan kaki di sini, jauh dari peradaban hingar bingar, meski masih ada nafas manusiawi.
Kebanyakan, pelancong yg singgah adalah backpacker yg sedang ingin mengoleksi cap baru di paspor mereka dengan cara mudah — cukup dgn menyebrangi sungai Mekong.

Pagi itu, pertiwi cukup sunyi. Hanya beberapa kayuh nelayan, dan burung yg bersahutan merdu. Alirannya damai, seolah semesta ingin melukiskan daya pikat terbaiknya. Thank God, tanda tanya ini berakhir dgn sebuah jawaban, sesat terkadang bukan pertanda buruk, hanya awal dari sebuah kejutan.

Esensi Mendaki Gunung Bagi Para Pecinta Trekking

Mendaki gunung tidak hanya soal menjelajah alam saja. Esensi dari mendaki gunung lebih dalam lagi dari pada sekedar jalan – jalan. Bagi saya, pendakian merupakan sebuah perjalanan spiritual. Pada saat mendaki, saya bisa merasakan bersatu dengan alam dan sang Pencipta. Dari pengalaman yang tidak terduga selama perjalanan dapat menjadikan sebuah pembelajaran yang berharga dalam hidup.

Semeru salah satu gunung yang memiliki banyak spot menarik. Salah satunya Oro-oro Ombo. Area ini didominasi entah tumbuhan apa namanya, ada yang menyebutnya Lavender. Berwarna keunguan ketika musim hujan, dan mengering kecoklatan keika musim kemarau.

Yang punya rencana ke Semeru, harap bawa turun kembali sampahnya. Sudah terlalu banyak sampah yang ditinggalkan pendaki ‘sampah’. Jangan sampai melakukan vandalisme juga ya dengan mencoret – coret batu gunung yang tidak ada faedahnya.

Banyak sekali yang bertanya kepada saya, apa enaknya naik gunung itu? Kenapa bisa tiba-tiba suka gunung? Saya ini pendaki yang jatuh cinta dengan gunung karena sebuah film yang pernah booming di akhir tahun 2012. Seminggu setelah film itu langsung ke gunung Papandayan setelah diajak teman kampus. Hujan sepanjang pendakian.

Tapi ajaibnya rasa lelah itu tidak saya rasakan sama sekali karena excited dengan pendakian kali itu. Ini hal baru bagi saya menjelajahi alam. Dan akhirnya saya jatuh cinta pada pandangan pertama kali kepada gunung ketika pagi-pagi terbangun keluar tenda menyaksikan uap belerang dari kejauhan dan suasana heningnya pondok salada waktu itu, ditambah pesona padang edelweiss tegal alun semakin membuat jatuh cinta.

Sepulangnya dari papandayan, saya memimpikan Semeru, atap pulau jawa. Akhirnya 4 bulan kemudian baru kesempatan menjejakan kaki ke puncak tertinggi pulau Jawa itu datang. Sampai sekarang cinta saya dengan gunung tak pernah berkurang, bahkan semakin bertambah dengan pengalaman-pengalaman yang berbeda ditiap gunungnya. Jadi mau dibilang pendaki 5CM juga kagak masalah, asal tetap bijak ketika mendaki.

Mendaki gunung merupakan salah satu cara bagi saya untuk mencintai Tanah Air ini, dengan keindahan alam yang ditawarkan tiap gunung yang saya daki, saya bersyukur dapat tinggal di negeri dengan keindahan alam yang maha eksotis ini.