Pengetahuan Finansial Di Masyarakat Indonesia

Grup99 – Menjadi bebas secara finansial tentunya adalah impian dari setiap orang. Terlepas anda dari bangsa apa dan negara mana, finansial sangat penting untuk dimengerti. Jika berbicara tentang finansial maka kebanyakan orang akan langsung muncul pemikiran tentang uang. Padahal finansial tidak sesempit itu.

Kita sebagai bangsa Indonesia, merupakan bangsa yang besar dan memiliki sumber daya yang sangat memadai di tanah air kita. Ini adalah merupakan salah satu penggerak finansial bagi setiap rakyat yang terkandung di dalamnya. Hanya saja karena minimnya pengetahuan finansial, uang dapat dengan mudah mengalir ke luar negri. Dan ini bukan tentang keputusan negara yakni keputusan per individu masing-masing rakyat.

Pendidikan Finansial Di Indonesia

Jika anda membuka pelajaran ekonomi anak SMP dan SMA sekarang ini. Maka landasan utama ekonomi kurang lebih adalah dengan pemanfaatan seminimal mungkin untuk menghasilkan sebesar mungkin. Hal tersebut memang adalah hal yang baik. Namun kurikulum yang membahas finansial seharusnya dipertebal karena seiring zaman berjalan maka trend juga sama.

Saat ini terdapat strategi dari berbagai bisnis model yang bahkan tidak terlalu mempertimbangkan modal seminimal mungkin. Yang terpernting adalah visi dan misi untuk penghasilan yang besar terus dikejar. Sebagai contoh :

  • Indomaret
    Membangun bisnis model dimana mereka mendekatkan diri kepada setiap pelanggan potensial mereka sehingga dapat menguasai market share di lini bisnis utama mereka.
  • Microsoft
    Menciptakan produk yang ramah pengguna dengan harapan dapat menjangkau pengguna dengan IQ seminimal mungkin.
  • Tencent
    Pembakaran modal untuk menarik semua pengguna dari pasar agar akhirnya dapat melakukan monopoli dimana bahkan orang lain tidak akan berani untuk masuk dan bersaing di lini bisnis mereka.

Finansial Tidak Melulu Tentang Uang Tapi Akan Berakhir Pada Uang

Memang arti Finansial adalah segala sesuatu yang mengenai atau berurusan dengan keuangan. Namun pahamilah, keuangan adalah hasil dari segala proses dari upaya yang telah dilakukan. Jadi di depannya itu tetap harus ada upaya yang diproses sehingga menghasilkan keuangan yang mana baru akan dipertimbangkan kembali langkah kedepannya.

Jadi sebenarnya keuangan sendiri hanya untuk dibaca dan kemudian kita mengkaji kembali apa yang harus diupayakan agar efisiensi dari upaya kita bisa lebih tinggi dari sebelumnya. Kebanyakan orang terlalu memandang bahwa finansial adalah tentang kaya dan melupakan segala proses yang ada di dalamnya. Diharapkan secarik tulisan ini dapat membuka wawasan bagi masyarakat Indonesia tentang Finansial yang sebenarnya.

3 Cara Buat Kamu yang Sering Impulse Buying

Siapa di sini yang sering belanja tanpa direncanakan? Entah tiba-tiba tergiur diskon atau ngeliat barang yang lucu dan menarik gitu. Nah, ini namanya kamu udah melakukan impulse buying ya gaes, kalau udah begitu lama-lama bisa bahaya loh! Nanti makin lama makin susah ngubah kebiasaannya.

Mindu ada 3 tips nih buat pelan-pelan kamu mengubah kebiasaan supaya nggak sering melakukan impulse buying, jadi keuangan juga bisa lebih aman ya gaes. Jangan sampai duit kamu cepat habis cuma karena sering melakukan impulse buying!

  1. Sisihkan Duit untuk Free Spend
    Kalau emang kamu suka belanja, kamu harus sisihkan duit sendiri buat memuaskan diri kamu biar ga merasa bersalah kalau belanja. Tapi ingat jangan kebanyakan ya, 5% – 10% dari gaji saja.
  2. Tunda Beberapa Hari
    Sebelum beli sesuatu yang kamu inginkan, tanyakan dulu pada diri sendiri apakah barang tersebut sangat kamu butuhkan? Apa efeknya kalau tidak beli? Tunda selama 3 – 7 hari, kalau kamu lupa berarti kamu berhasil menghemat duit kamu karena tandanya kamu nggak butuh – butuh amat.
  3. Buang Jauh Fasilitas Paylater
    Kamu harus non-aktifkan fitur ini dan jangan maksain kalau emang duit kamu nggak cukup. Belanjalah sesuai budget yang kamu punya biar tidak terjebak sama hutang konsumtif.

Alasan Kenapa Orang Susah Nabung

Banyak sekali orang yang bercita – cita untuk dapat menabung dan menyisihkan gajinya. Namun, kenyataan berkata lain. Banyak orang yang hanya berangan – angan karena rasanya menabung sangat sulit sekali. Nah, ini dia beberapa alasan orang susah buat nabung :

  1. Gengsinya gede (impulsif)
  2. Tidak punya tujuan finansial
  3. Nyicil for life
  4. Liat diskon dikit langsung beli tanpa mikir
  5. Berada di circle yang boros
  6. Tidak punya duit untuk ditabung
  7. Menabung jadi prioritas akhir

Setelah mengetahui beberapa hal diatas, kamu termasuk orang yang tidak bisa menabung dan impulse buying bukan? Jika jawabannya adalah iya, saatnya anda membuat rencana finansial agar tidak terjebak di sandwich generation. Tidak ada kata terlambat kok, kamu bisa mulai dari sekarang.