Berapa Lama Nikotin Bertahan dalam Tubuh?

Berapa Lama Nikotin Bertahan dalam Tubuh?

Nikotin adalah zat adiktif utama yang terdapat dalam produk tembakau, seperti rokok dan vape. Setelah seseorang mengonsumsi produk yang mengandung nikotin, tubuh akan memproses dan mengeluarkannya melalui beberapa mekanisme. Namun, berapa lama nikotin bisa bertahan dalam tubuh seseorang bisa bervariasi, tergantung pada beberapa faktor, termasuk seberapa sering seseorang merokok, usia, dan kondisi kesehatan.

Proses Penyerapan dan Metabolisme Nikotin

Saat seseorang merokok atau menggunakan produk yang mengandung nikotin, zat ini cepat diserap oleh paru-paru dan masuk ke dalam aliran darah. Dari sana, nikotin bergerak menuju otak dalam waktu sekitar 10-20 detik, memicu pelepasan dopamin yang menciptakan sensasi kesenangan. Tubuh kemudian mulai memecah nikotin menjadi metabolit bernama kotinin, yang bertahan lebih lama dalam tubuh daripada nikotin itu sendiri.

Nikotin memiliki waktu paruh sekitar 2 jam, yang berarti setiap 2 jam, kadar nikotin dalam tubuh berkurang separuhnya. Namun, kotinin, yang merupakan produk sampingan dari nikotin, memiliki waktu paruh yang lebih panjang, yakni 15-20 jam. Oleh karena itu, meskipun nikotin mungkin hilang dari sistem lebih cepat, jejaknya dalam bentuk kotinin dapat bertahan lebih lama.

Durasi Nikotin dalam Tubuh

Berikut adalah durasi perkiraan berapa lama nikotin dan kotinin bisa bertahan di berbagai bagian tubuh:

  1. Darah
    Nikotin dapat dideteksi dalam darah selama 1-3 hari setelah konsumsi, tergantung pada seberapa banyak dan sering seseorang mengonsumsinya. Kotinin dapat bertahan dalam darah hingga 10 hari.
  2. Air Liur
    Nikotin bisa terdeteksi dalam air liur selama 1-4 hari, sementara kotinin dapat terdeteksi hingga sekitar 7-10 hari.
  3. Urine
    Dalam urine, nikotin bisa dideteksi selama 3-4 hari setelah penggunaan terakhir. Namun, pada pengguna berat atau kronis, metabolit nikotin (kotinin) dapat bertahan hingga 3 minggu.
  4. Rambut
    Nikotin dan kotinin dapat terakumulasi dalam folikel rambut dan bertahan hingga 3 bulan. Metode ini sering digunakan untuk mendeteksi penggunaan nikotin jangka panjang karena rambut menyimpan jejak metabolit selama berbulan-bulan.