Ketahui Manfaat dan Risiko Kerokan dari Sisi Medis

Kerokan adalah salah satu jenis terapi alternatif tradisional yang dilakukan dengan menggosokkan benda tumpul, seperti sendok, koin, atau botol yang telah dipanaskan dengan minyak atau api ke kulit yang telah diolesi dengan minyak. Praktik kerokan telah dilakukan secara turun temurun di banyak negara di Asia, termasuk Indonesia. Meskipun kerokan umumnya dianggap sebagai metode yang aman dan efektif dalam mengobati beberapa gejala seperti flu atau sakit kepala, tetapi penggunaan kerokan memiliki manfaat dan risiko yang harus diperhatikan.

Manfaat Kerokan dari Sisi Medis

  1. Mengurangi rasa sakit

Kerokan dapat membantu mengurangi rasa sakit pada beberapa kondisi medis seperti sakit kepala, sakit punggung, dan sakit tenggorokan. Penggunaan kerokan dianggap dapat membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan sirkulasi darah di sekitar area yang dirawat.

  1. Meningkatkan sirkulasi darah

Kerokan dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah di area yang dirawat. Hal ini dapat membantu mempercepat penyembuhan dan menghilangkan ketegangan otot pada area yang terkena kerokan.

  1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Beberapa praktisi pengobatan tradisional percaya bahwa kerokan dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan merangsang produksi sel darah putih, yang dapat membantu tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.

Risiko Kerokan dari Sisi Medis

  1. Luka dan iritasi kulit

Kerokan yang dilakukan dengan terlalu keras atau pada kulit yang sudah teriritasi dapat menyebabkan luka dan iritasi pada kulit. Penggunaan bahan-bahan yang tidak steril atau tidak bersih juga dapat meningkatkan risiko infeksi.

  1. Pendarahan

Kerokan yang dilakukan pada area dengan pembuluh darah yang besar atau pada kulit yang tipis dapat menyebabkan pendarahan. Risiko pendarahan juga meningkat jika kerokan dilakukan pada orang yang memiliki masalah perdarahan atau menggunakan obat pengencer darah.

  1. Meningkatkan risiko infeksi

Penggunaan bahan-bahan yang tidak bersih atau tidak steril dapat meningkatkan risiko infeksi. Risiko ini dapat lebih tinggi jika kerokan dilakukan pada kulit yang sudah teriritasi atau pada area dengan luka.

  1. Efek samping lainnya

Beberapa efek samping lainnya dari kerokan termasuk rasa sakit, peradangan, atau memburuknya kondisi medis yang sedang diobati. Penggunaan kerokan pada wanita hamil, anak-anak, atau orang dengan kondisi medis tertentu seperti tekanan darah tinggi atau diabetes harus dilakukan dengan hati-hati dan setelah berkonsultasi dengan dokter.

Kesimpulannya, kerokan adalah metode pengobatan tradisional yang masih banyak digunakan di masyarakat.