Hampir 4 tahun yg lalu, kami mengunjungi salah satu pulau kecil yg tak lebih dari 30 menit untuk mengelilinginya. Pulau tersebut bernama pulau Kenawa yang terletak di Sumbawa Barat.
Pagi itu sangat indah. Peralihan musim di bulan Juli, membuat gradasi padang rumput yg memukau, hijau menuju oranye. Berkendara dari Bali dgn menggunakan ‘scooter’, menyebrangi 3 pelabuhan, perjalanan ini dimulai bersama teman terdekat, mereka yg hanya ingin berbagi canda tawa, tanpa beban, semuanya terasa terlalu indah untuk jadi kenyataan.
A day to remember. Aku yakin kita semua merindukan masa masa bersenang senang tanpa batas, tidak takut akan bahaya virus yg mengintai, bebas bepergian dengan senyuman.
Pernahkah kamu melihat pohon menari ini di Sumba? Indonesia bagian Timur memang memiliki banyak tempat dan destinasi menarik untuk dituju. Pohon pohon bakau kerdil yg sangat fotogenic ini sempat viral dan menjadi mangsa para turis yg haus akan eksistensi di dunia maya. Banyak dahannya yg sempat patah. Padahal untuk tumbuh butuh waktu bertahun tahun.
Hutan bakaunya memang kecil, tapi jika sunset menyapa, langit seolah menari sendu memancarkan keelokannya, memantulkan bayang bayang para penari kerdil ini, mistis nan eksotis. Traveling terkadang membawa kita ke dalam sejengkal memori yg unik, terjebak dalam tanda tanya oleh rasa haus akan guru terbaiknya — pengalaman.
Rasa penasaran membawaku ke sebuah pelosok negeri gajah putih bernama Chiang Khong. Lintas batas negara dgn Laos yg membentang oleh garis imajiner sungai Mekong.
Well, aku sendiri gak pernah menyangka bisa menginjakan kaki di sini, jauh dari peradaban hingar bingar, meski masih ada nafas manusiawi.
Kebanyakan, pelancong yg singgah adalah backpacker yg sedang ingin mengoleksi cap baru di paspor mereka dengan cara mudah — cukup dgn menyebrangi sungai Mekong.
Pagi itu, pertiwi cukup sunyi. Hanya beberapa kayuh nelayan, dan burung yg bersahutan merdu. Alirannya damai, seolah semesta ingin melukiskan daya pikat terbaiknya. Thank God, tanda tanya ini berakhir dgn sebuah jawaban, sesat terkadang bukan pertanda buruk, hanya awal dari sebuah kejutan.