Ada peluang yang bagus, bilangnya “Aduh, kayaknya nggak bisa deh”.
Pengen capai impian, tapi udah mikir duluan “Nggak akan bisa ini mah, aku nggak akan mampu”.
Padahal belum juga dicoba, itu sih bukan nggak bisa tapi nggak mau aja. Beda kan?
Kalau kamu masih suka mikir kayak gitu, yuk coba ubah mindsetnya pelan-pelan. Coba baca postingan di atas deh, semoga kisah Warren Buffett ini bisa membuka pikiran kita semua.
Seringkali dalam melakukan sesuatu atau saat diberi kepercayaan oleh orang lain. Kita menolak dengan mengatakan “Wah, aku nggak bisa” dengan berbagai alasan. Hey sadarlah!
Memangnya kamu kira orang dari bayi udah langsung bisa jago main saham kayak Warren Buffett gitu? Warren Buffett aja dari zaman masih kecil sampai remaja sudah harus melakukan banyak kerjaan sampingan loh, nggak cuma sekolah aja.
Mulai dari jualan permen karet, coca-cola, hingga koran. Penghasilannya dikumpulin dan akhirnya digunakan untuk beli peternakan di usia 15 tahun. Dari kecil Buffett sudah kenal investasi saham karena ayahnya kerja di kantor saham.
Umur 11 tahun dia mulai investasi saham pertama kali tapi tidak berjalan mulus. Buffett mengalami kerugian karena harga sahamnya turun, akhirnya dijual deh. Eh, pas dijual malah naik berkali lipat.
Dari kejadian tersebut Buffett belajar untuk tidak tergesa – gesa saat mengambil keputusan dan sabar dalam berinvestasi. Ia pun belajar dari sebuah buku berjudul The Intelligent Investor (1949), karya Benjamin Graham. Buffett benar – benar mengidolakan Benjamin Graham.
Sampai akhirnya Buffett rela bekerja untuk Graham tanpa dibayar sama sekali. Tahun 1954 hingga 1956, Buffett bekerja sebagai security analyst di perusahaan milik Graham, Graham-Newman Corp. Nah, dari sinilah Buffett banyak belajar mengenal teknik – teknik investasi yang menjadi dasar dalam berbisnis dan akhirnya punya perusahaan sendiri.
Apa yang bisa kita petik dari kisah Warren Buffett ini?
Semua orang itu bisa, asalkan :
- Mau berusaha melakukannya
- Tidak malas belajar
- Pantang menyerah mesti gagal
- Pintar menyerap ilmu dan menikmati proses
Walaupun saat ini kamu belum sehebat Warren Buffett atau orang lain yang kamu idolakan, tapi tidak ada salahnya kok untuk mulai melakukan apa yang ingin kamu lakukan. Wajar kalau salah dan gagal di awal, yang penting terus jalanin prosesnya sampai berhasil dan belajar dari kegagalanmu.