Chelsea Berhasil Meraih Kemenangan 3-2 Dari Luton Twon

The Blues berhadapan dengan Luton Twon pada fase kelima Piala FA. sesudah dua klai ketinggalan, Chelsea berhasil meraih kemenangan tipis 3-2.

Berkunjung ke Stadium Kenilworth Road, pada hari Kamis 03 Maret 2022 dinihari WIB, Luton Twon dapat memimpin 1-0 pada menit kedua. Burke berhasil membobolin gawang Chelsea melalui sebuah sundulan sehabis menerima si kulit bundar Luke Berry lewat tendangan sudut.

The Blues berupaya secepat mungkin menciptakan gol balasan. meski pun banyak menyerang, Chelsea tak dapat melepaskan tendangan hingga menit kedua puluh.

The Blues dapat menciptakan gol pada menit kedua puluh tujuh. berawal dari Timo Werner memperoleh sebuah sodoran si kulit bundar ditengah lapangan kemudian menerobos masuk ke dalam kotak pinalti. kontrol dari pemain strikel yang berasal dari Jerman tersebut sempat lepas, tapi ada Saul Niguez yang menerima si kulit bundar untuk mengubah kedudukkan menjadi imbang 1-1.

Luton Twon mengejutkan The Blues pada menit keempat puluh. Harry Comick yang terlepas dari perangkap offside dan bisa berhadapan one on one dengan Arrizabalaga untuk membawa Luton Twon memimpin 2-1 hingga jeda.

The Blues banyak memberikan ancaman kepada Luton Twon pada fase kedua, tapi kesulitan untuk melepaskan tendangan lewat formasi open play. di sebelah lain, Luton Twon sebelumnya tidak tampil terlalu bertahan.

Kerja keras The Blues baru berhasil pada menit keenam puluh delapan. ruben Loffus-Cheek memberikan sebuah umpan lambung dari arah tengah lapangan dan dapat diterima oleh Werner, kemudian berhasil menaklukkan Jed Steer untuk mengubah skor menjadi imbang 2-2.

The Blues kemudian mampu berbalik memimpin 3-2 pada menit ketujuh puluh delapan. bermula dari sebuah umpan silang Werner ke depan gawang Luton Twon berhasil dikonversikan jadi gol oleh Lukaku.

Pemain besutan Thomas Tuchel pun lebih terlihat santai sesudah memimpin pertandingan. mereka dengan santai mempertahankan penguasaan si kulit bundar, tanpa harus memaksakan diri untuk menerobos ke dalam kotak pinalti Luton Twon.

Tidak ada tambahan gol hingga pertandingan usai. The Blues maju ke perempat final sesudah berhasil mengalahkan Luton Twon dengan skor 3-2.

Chelsea Bermain Imbang 2-2 Dari Liverpool

Chelsea lawan Liverpool tak ada pemenang di dalam big match. kedua kubu harus merasa puas berbagi poin setelah bermain imbang dengan skor akhir 2-2.

Pertandingan Chelsea lawan Liverpool dalam lanjutan kompetisi Liga Inggris diadakan di Stadium Stamford Bridge pada hari Minggu 02 Januari 2022. seluruh gol di laga ini tercipta pada fase pertama yang berjalan dengan sangat sengit.

The Reds membuat publik Chelsea terhenyak sesudah unggul 2 gol terlebih dulu berkat Mohamed Salah dan Sadio Mane. tapi, menjelang turun minum The Blues membalas dengan 2 gol cepat yang duciptakan oleh Christian Pulisic dan Mateo Kovacic.

Dengan hasil ini, The Blues tetap berada diurutan kedua klasemen sehabis mengumpulkan 43 angka dari 21 laga, tertinggal sepuluh angka dari The Citizens berada diatas puncak klasemen. sedangkan The Reds berada dibawah satu tingkat Si Biru dengan koleksi 42 angka dari 20 laga.

Jalannya Pertandingan

Pertandingan berlangsung intens semenjak di menit awal. The Reds membuat sebuah kesempatan emas ketika pertandingan berlangsung 6 menit lewat tendangan Mohamed Slah melalui dalam kotak pinalti. meski pun masih dapat dimentahkan oleh Edouard Mendy.

Berselang semnit kemudian, Alexander-Arnold membuat sebuah kesalahan sesudah memperoleh back pass. si kulit bundar dikuasai oleh Havertz kemudian memberikan operan kearah Pulisic. pemain yang berusaha mengecohkan Kelleher, namun kiper bereaksi terlalu cepat serta tepat untuk menghentikan si kulit bundar.

GOL! The Reds memimpin 1-0 dari The Blues pada menit ke-9. melalui sebuah serangan lewat bagian sayap kanan, sebuah umpan tsimikas dihentikan oleh Chalobah namun si kulit bundar malah jatuh kejalur Mane. pemain bintang Senegal tersebut mengecoh kiper yang sudah keluar dari gawangnya, terus menceploskan bola ke dalam gawang The Blues yang kosong.

Usai tertinggal, The Blues lebih dominan terus membangun sebuah seranga pada menit ke-19, sebuah umpan silang akurat dari Mount kearah sisi kiri langsung dilanjutkan oleh Alonsi dengan sebuah tendangan firt time. si kulit bundar melambung tinggi.

Serangan rapi The Reds berhasil membuat gol keduanya ke gawang The Blues pada menit ke-26. Trent Alexander-Arnold memberikan sebuah umpan terobosan akurat kearah depan yang diperoleh Mohamed Salah. ia bereaksi, mengalahkan penjagaan Alonso terus menyelesaikan dengan sebuah tendangan lewat mistar dekat.

The Reds mengungguli The Blues 2-0.

Usaha The Blues membuat gol balasan kemudian berhasil manis pada menit ke-42, Kovacic menciptakan gol bagus untuk memperkecil ketinggalan skor menjadi 1-2.

Diawali dari tendanagn sudut yang dihalau oleh Kelleher, si kulit bundar diperoleh Kovacia diluar kotak pinalti. pemain gelandang itu kemudian menerima dengan sebuah tendangan lambung yang tidak bisa dihentikan oleh Kelleher.

GOL! The Blues menciptakan gol kedua untuk mengimbangi permainan menjadi 2-2 pada masa injury time fase pertama.

Sapuan Alexander-Arnold diperoleh Ruedier yang memberikan sebuah umpan kearah Kante di depan. Pulisic yang sedang berdiri menerima sebuah sodoran Kante untuk menyelesaikan denagn sebuah tendangan kearah pojok atas gawang The Reds.

The Blues hampir menciptakan gol ketiga tak lama kemudian. melalui sebuah sontekan Mount dari depan gawang melebar tipis.

Setelah turun minum, tempo permainan yang masih relatif sama pada menit ke-56, Salah kembali berusaha menguji Mendy dengan sebuah tendangan lewat sebelah kiri kotak pinalti namun si kulit bundar dapat ditepisnya.

Cuma berselang dua menit, gawang The Blues kembali terancam. lewat hasil kerja sama Mohamed Salah dan Mane diselesaikan pemain disebut terakhir dengan tendangan lewat tepi kotak pinalti. tapi, Mendy terus-terus dapat mementahkan usaha tersebut.

Pulisic memperoleh sebuah umpan silang Alonso terus melepaskan sebuah tendangan, Kelleher yang masih sigap mengantisipasi si kulit bundar. terobosan Pulisic lewat sisi sayap kanan dituntaskan dengan sebuah tendangan kaki kirinya, namun si kulit bundar masih melambung.

Pada sepuluh menit terakhir, The Blues mendapatkan sepak bebas. eksekutor Mount pada awalnya mengenai pagar betis, si kulit bundar rebound kembali dilanjutkan oleh Mount dengan sebuah tendangan mendatar yang mengarahkan ke gawang The Reds walau pun ditangkap oleh Kelleher.

The Blues terus menyerang pertahanan Liverpool, terutama lewat sisi sayap kanan, tapi The Reds masih dapat memotong umpan silang lawan.

Liverpool Harus Bisa Mencontoh Keberhasilan Chelsea

Legenda The Reds yakni Jamie Carragher, menilai Liverpool masih belum banyak memperoleh Piala. Jamie Caragher menyarankan eks klubnya tersebut belajar dari keberhasilan The Blues.

The Reds hanya memiliki empat piala bergengsi semenjak Juergen Klopp ditunjuk menjadi pelatih pada tahun 2016. tropi terakhir yang dimiliki Anfield ialah titel Premier League 2019.

Semenjak saat itu, The Reds masih belum bisa lagi menambahkan piala. Mohamed Salah dan rekan-rekan setimnya gagal total pada musim lalu, dan bermain turun naik pada musim ini.

The Reds masih mengikuti empat ajang, termasuk kompetisi Liga Champions di musim 2021-2022. The Reds diharapankan bisa lebih konsisten serta meningkatkan perolehan pialanya.

Hal tersebut disampaikan eks pemain bek The Reds yakni Jamie Carragher. ia menyebut total piala yang diperoleh Liverpool masih kurang banyak, meski pun punya skuad yang mumpuni dibawah Juergen Klopp.

“Timnya masih belum cukup menang. diluar konteks tersebut terdengar amat tidak adil sekali. cara yang lebih bagus untuk menyebutnya ialah bahwa Liverpool saat ini tidak bisa meraih kemenangan sebanyak yang pantas bagi mereka peroleh,” ucap Jamie Carragher, di langsir dari Sportskeeda.

“Pihak klub harus bisa memaksimalkan kesempatan mereka untuk meraih kemenangan di dalam empat ajang tersebut yang mereka ikut partisipasi di setiap musimnya, mengakui Tropi FA dan Tropi Liga menjadi turnamen yang layak,” lanjutnya.

Jamie Carragher bahkan meminta pihak The Reds untuk tak malu mencontohkan kesuksesan salah satu rivalnya yakni The Blues. Chelsea hampir selalu meraih Piala pada setiap musimnya semenjak Roman Abramovich yang berkuasa.

“Sederhananya, The Reds harus sebagai lebih seperti The Blues. apa yang sudah The Reds lakoni dengan sangat bagus selama zaman Roma Abramovich ialah sebagai kolektor Piala yakni dua gelar Liga Europa, tiga Tropi Liga, Lima Tropi FA, ditambah lagi dengan dua titel Liga Champions.”

“The Reds cuma memenangi Piala Liga 2012 semenjak memperoleh Piala FA 2006. itu ialah hasil yang sangat buruk bagi klub raksasa seperti The Reds,” demikian  ucap Jamie Carragher.

Tuchel Lambat Ganti Pemain Saat Lawan Manchester United

Pelatih The Blues yakni Thomas Tuchel, dinilai telat melakoni pergantian pemain ketika melawan Setan Merah. Thomas Tuchel baru menggantikan para pemain pada menit ke-78.

The Blues ditahan Manchester United (1-1) di Stadium Stamford Bridge pada minggu ketiga belas lanjutan Liga Inggris 2021-2022, pada hari Minggu 28 November 2021 malam WIB, Chelsea sangat dominan di dalam pertandingan ini dengan membuat penguasaan si kulit bundar sebesar 65,6% dibanding 34,4 % milik Manchester United.

Akan tetapi, mereka malah harus mengalami kebobolan terlebih dulu lewat gol-nya Jordan Sancho di menit kelima puluh, The Blues akhirnya dapat menyamakan skor dari tendangan pinalti Jorginho di menit keenam puluh, sang wasit menunjuk kearah titik putih sesudah Aaron Wan Bissaka telah melanggar Thiago Silva.

The Blues kemudian terus mengunci pertahanan Manchester United. meski pun demikian, para pemain Thomas Tuchel gagal menciptakan gol kemenangan sampai pertandingan berakhir.

The Blues membuat dua puluh empat sepakan sepanjang sembilan puluh menit dengan 6 mengarah tepat ke target, sementara itu, Manchester United cuma membuat tiga tendangan dengan dua tepat sasaran.

Eks asisten manajer The Blues diera frank Lampard, “Jody Morris pun sangat menyesalkan keputusan Thomas Tuchel yang begitu lambat melakoni pergantian ketika timnya buntu di dalam pertandingan ini,” hal itu membuat dominasi The Blues gagal membuahkan hasil tiga angka.

The Blues baru melakoni pergantian pertama pada menit ketujuh puluh delapan, Thomas Tuchel memainkan Christian Pulisic dan Mason Mount secara bersamaan menggantikan Callum Hudson odoi dan Marcus Alonso.

Pergantian terakhirnya kemudian dilakoni oleh The Blues pada menit kedelapan puluh dua dengan memainkan Romelu Lukaku untuk menggantikan Timo Werner, Romelu Lukaku pun menurut Jody Morris seharus dimainkan lebih cepat. mengingat, Timo Werner bermain sangat buruk dengan tidak membuat satu pun shoot on sasaran dari enam usaha yang dilakoninya.

“Saya cuma merasa bahwa dengan beberapa dominasi yang dimiliki oleh The Blues, mereka tak membuat kesempatan yang sangat bagus. saya merasa Romelu Lukaku ialah tambahan yang begitu sempurna namun dengan mengesampingkan keadaan fisik Romelu Lukaku saat ini. ia mungkin tidak punya waktu banyak dari pelatih yang memberikan kepadanya,” kata Jody morris dilangsir dari Mirror.

“Selalu gampang untuk mengatakan ini sesudah laga. akan tetapi, kami sedikit terkejut sebab Thomas Tuchel tidak melakoni perubahan dari awal pertandingan,” tuturnya.

Hasil seri ini tetap membuat The Blues berada di atas puncak klasemen dengan koleksi tiga puluh angka, sementara itu, Manchester United berada di posisi kedelapan dengan koleksi delapan angka.

Jack Grealish Direbut Oleh Chelsea, Liverpool Dan Man City

Manchester City sangat ingin merekrut Jack Grealish di musim panas ini, sedangkan Chelsea dan Liverpool dipaksa untuk ikut merekrut pemain Aston Villa itu.

Jack Grealish sebagai salah satu komoditas yang paling diincar pada bursa transfer pada musim panas ini, pemain gelandang yang berusia dua puluh lima tahun tersebut pada saat di musim yang lalu kembali bermain sangat bagus dengan mengumpulkan tujuh gol serta dua belas assist di dalam dua puluh tujuh pertandingan, pada musim yang mengalami cedera.

Jack Grealish pun menjadi bagian dari Timnas Inggris pada Euro 2020 berhasil berada di final, dari 5 penampilan, pemain gelandang Aston Vila itu telah membuat dua assist.

Eks pemain bek Manchester United yakni Rio Ferdinand ialah salah satu penggemar beratnya, Rio Ferdinand sejatinya Jack Grealish bisa bergabung dengan eks klubnya, akan tetapi, menurutnya tidak memungkinkan sebab sudah banyak pemain gelandang penyerang yang telah mengisi posisi tersebut.

“Sebenarnya saya sangat ingin Jack Grealish bergabung ke Setan Merah, tentu saja, akan tetapi, saya hanya merasa posisi yang Jack Grealish mainkan tersebut telah penuh terisi oleh para pemain lain, jika Jack Grealish akan pergi, menurut saya dia akan pergi bergabung ke Manchester City, Jack Grealish bakal menambahkan kualitas klub tersebut,” ucap Rio Ferdinand di dalam saluran Youtube FIVE, dilangsir dari Metro.

Manchester City memang menjadi tim yang paling berat dihubungkan dengan Jack Grealish, beritanya tim yang dilatih oleh Pep Guardiola tersebut telah siap mengeluarkan dana sampai mendekati seratus juta paun.

Ferdinand sangat yakin untuk seorang pemain seperti Jack Grealish, seharusnya klub-klub peserta jawara Premier League lainnya seperti Chelsea dan Liverpool itu mengincar.

“Apakah Jack Grealish meningkatkan setiap timnya di dalam Premier League?iya, benar sekali, ia mampu meningkatkan kualitas setiap timnya, jika aku menjadi Liverpool, aku bakal mengincarnya,” sambungnya.

“Jika saya Manchester City, saya bakal merekrut Jack Grealish sebab ia mampu meningkatkan kualitas para pemain mereka, ia pun bakal bisa meningkatkan kualitas Chelsea.

Lampard Tegaskan Barkley Algojo Penalti Utama Chelsea

Manajer Chelsea, Frank Lampard terlihat santai dengan kegagalan eksekusi penalti yang dilakukan oleh Ross Barkley dalam pertandingan pertama Liga Champions kontra Valencia dini hari tadi. Mantan gelandang The Blues itu menegaskan bahwa pemain asal Inggris itu merupakan penendang penalti utama klubnya meski kesempatan kali ini gagal dimaksimalkan menjadi gol.

Keputusan Barkley maju sebagai eksekutor menjadi sorotan karena sebelum dirinya mengeksekusi penalti yang didapatkan di menit ke-83, Barkley terlihat sempat berdialog terlebih dahulu dengan dua penggawa Chelsea lainnya yakni Jorginho dan Willian. Setelah terlibat pembicaraan, Barkley lantas maju sebagai penendang. Sayangnya, tendangan mantan pemain Everton itu hanya menghantam mistar gawang Jasper Cillessen sehingga gagal memberikan gol bagi timnya.

Kegagalan ini lantas menjadi sorotan utama publik karena adanya perbincangan yang melibatkan tiga pemain Chelsea sebelum memutuskan siapa penendang penalti tersebut. Ketika dikonfirmasi mengenai apa yang dibahas oleh anak asuhnya, Super Lamps julukan dari Lampard mengaku bahwa dirinya sama sekali tidak mengetahui apa yang tengah dibicarakan oleh ketiga pemain tersebut.

“Ross Barkley merupakan penendang utama penalti kami. Ia mampu menjalankan tugasnya dengan sangat baik selama pramusim dan sekarang tugas itu diberikan kepada dirinya. Jika ia berada di lapangan, maka ia akan bertugas sebagai eksekutor meski kesempatan kali ini dirinya gagal,” ungkap Lampard.

“Saya tidak mengetahui apa yang mereka bicarakan sebelum melakukan tendangan penalti. Jorginho dan Willian juga merupakan penendang penalti kami, namun ketika Ross masuk ia maju sebagai penendang dan kali ini gagal,” tambahnya.

Kegagalan penalti ini memang terasa sangat menyakitkan karena The Blues akhirnya harus dipaksa menyerah dari tangan Valencia. Ini merupakan kekalahan pertama yang dialami oleh Chelsea ketika berhadapan dengan El Che. Selain itu, Lampard juga mengantongi catatan negatif karena ia merupakan manajer pertama Chelsea yang harus menelan kekalahan di laga pertama Liga Champions.

Kekalahan ini untuk sementara menempatkan Chelsea di posisi ketiga klasemen group H dibawah Ajax Amsterdam dan Valencia. Wakil Belanda, Ajax sukses meraih kemenangan meyakinkan atas lawannya dari Prancis yakni Lille dengan skor 3-0.

Lupakan Kekalahan Dari MU, Chelsea Siap Sambut Liverpool

Cesar Azpilicueta selaku kapten tim Chelsea menegaskan kesiapan timnya untuk menyambut laga Piala Super Eropa 2019 kontra Liverpool yang akan dilangsungkan dari Vodafone Park, Istanbul Kamis dini hari WIB. Fullback kanan Chelsea itu yakin bahwa timnya sudah mengambil pelajaran dari kekalahan telak di Old Trafford akhir pekan lalu dan siap untuk bangkit di laga kontra Liverpool nanti.

The Blues memang harus menggenggam hasil buruk jelang pertandingan ini karena mereka harus rela dibantai dengan skor telak 4-0 oleh The Red Devils di laga pembuka Premier League. Hasil minor itu tentu sangat berat untuk diterima oleh Chelsea dalam mengawali kompetisi 2019-2020 ini.

Chelsea sejatinya tampil cukup baik di pertandingan melawan United, namun mereka gagal mengantisipasi serangan balik dari para pemain United. Mereka unggul dalam penguasaan bola dan menciptakan beberapa peluang berbahaya, namun sepanjang 90 menit pertandingan mereka gagal mencetak satu gol pun ke gawang De Gea. Hal yang berbeda terjadi di pihak United dimana mereka sangat efisien dalam menuntaskan setiap peluang yang didapatkan.

Dua gol Marcus Rashford serta masing-masing satu gol dari Anthony Martial serta Daniel James tak mampu dibalaskan oleh The Blues. Meski kekalahan ini terasa sangat menyakitkan, namun para pemain Chelsea diyakini sudah mengambil pelajaran dari pertandingan itu dan berusaha untuk tidak meraih hasil yang sama di pertandingan-pertandingan selanjutnya.

Pertandingan melawan Liverpool ini juga sekaligus ajang bagi Chelsea untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki mental juara. Kemenangan atas The Reds juga akan membuat Chelsea meraih gelar juara Piala Super Eropa untuk kedua kalinya sepanjang sejarah klub asal London tersebut.

“Chelsea selalu bertarung untuk semua kompetisi dan ketika kami mendapatkan kekalahan maka akan selalu banyak pertanyaan untuk kami, hal itu harus selalu kami hadapi. Kami harus belajar dari kekalahan ini dan kami yakin bisa tampil lebih baik lagi untuk menjalankan tanggung jawab kami. Ada kans untuk memenangi gelar di tengah pekan ini dengan berhadapan melawan salah satu tim terbaik, jadi saya kira kami semua harus siap,” tutup pemain asal Spanyol tersebut.

Tatik Chelsea Tidak Akan Berjalan Lancar Tanpa Eden Hazard

Pada pertandingan semalam Chelsea berhasil menang tipis atas Newcastle United dengan skor 2-1 dalam pertandingan lanjutan kompetisi Premier League 2018-2019 pada hari minggu (13-01-2019) dini hari WIB. Tetapi, permainan The Blues di atas lapangan di nilai hanya biasa-biasa saja tidak ada yang spesial dan bahakan penampilan Chelsea pasca melawan Newcastel United tersebut di bawah standar.

Semenjal Chelsea mendatangkan pelatih asal Italia, Maurizio Sarri. Chelsea pun mengalami banyak sekali perubahan di bawah pelatih Maurizio Sarri. Maurizio Sarri biasa di kenal dengan strategi yaitu sarri-ball yang selalu mengutamakan sepak bola dan umpan-umpan pendek dengan pemain tengah, Jorginho sebagai pemeran deep lying playmaker (gelandang serang).

Walaupun begitu, tampak nya strategi Chelsea itu tidak akan begitu luar biasa bagi sebagian orang, khusus nya untuk bagian lan Wright. Seperti nya dia merasakan bahwa tidak ada yang sesuatu yang begitu istimewa pada irama permaian Chelsea, hanya saja sepak bola yang lebih mendominasi pada penguasaan bila lain nya.

Wright bahkan yakini bahwasan nya Chelsea tidak akan bisa banyak memenangkan pertandingan tanpa ada nya peran dari pemain asal Belgia, Eden Hazard.

Sebagai menjadi pengamat di dunia sepak bola, Wright benar benar tidak begitu paham dengan aoa itu sarri-ball. Menurut pengamatan nya, Sarri-ball sebenar nya taktik yang tidak akan bisa berjalan tanpa ada nya sentuhan dari pemain penting Chelsea, Eden Hazard.